Celebrithink.com – Bagi Anda yang suka kopi dan teh, gula menjadi salah satu hal yang seringkali dikonsumsi. Tentunya ini tak berlaku bagi Anda yang menyukai kopi pahit dan teh tawar. Pada umumnya ada dua pilihan gula yang digunakan untuk membuat teh atau kopi, gula pasir atau gula batu. Namun rata-rata orang memilih gula pasir, karena gula batu terbilang tidak umum untuk dikonsumsi.
Perlu diketahui, setiap orang disarankan mengonsumsi gula tambahan kurang dari 10 persen dari jumlah kalori per hari. Jika tidak, berbagai risiko untuk alami masalah kesehatan lebih tinggi dibandingkan yang tidak memiliki kebiasaan ini. Sementara pada 100 gram gula pasir mengandung karbohidrat sebesar 99,98 gram. Sedangkan untuk besaran yang sama, jumlah karbohidrat pada gula batu sebesar 99,70 gram.
Meski angkanya lebih kecil, konsumsi gula tidak sehat jika dalam jumlah besar dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan. Maka dari itu, pembatasan konsumsinya sangat perlu dilakukan. Melansir laman halodoc, berikut dampak buruk buruk jika Anda terlalu banyak mengonsumsi gula, terutama gula batu.
Ada banyak bukti jika seseorang yang rutin mengonsumsi gula berlebih, berat badan dapat bertambah dan mengalami obesitas. Seseorang yang alami obesitas dan tidak aktif secara fisik, dirinya memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.
Beberapa sumber menyebutkan, terdapat hubungan antara konsumsi gula terlalu banyak dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung. Seseorang yang mengonsumsi 17%-21% asupan kalorinya berasal gula tambahan, risikonya lebih tinggi 38% untuk alami kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Gula mengandung bakteri merugikan, mampu membentuk plak saat menempel di gigi. Adanya plak ini memungkinkan bakteri untuk tinggal di gigi dalam waktu yang lama. Bakteri ini mampu menghasilkan asam yang mengikis email gigi, sehingga gigi dapat berlubang.
Gula yang masuk ke tubuh membuat tubuh berusaha lebih banyak memproduksi insulin. Jika terus terjadi, sensitivitas tubuh terhadap insulin menurun, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah. Seseorang yang alami resistensi hormon insulin dapat mengalami gejala, berupa kelelahan, kabut otak, hingga tekanan darah tinggi. Penumpukan glukosa di dalam tubuh juga dapat membuat seseorang berisiko tinggi terhadap diabetes tipe 2 dan gangguan berbahaya lainnya.
Celebrithink.com - Self harm, atau tindakan menyakiti diri sendiri secara disengaja, telah menjadi perhatian serius…
Makanan Indonesia tak hanya lezat, tapi juga penuh dengan variasi yang cocok untuk dinikmati di…
Menyusun menu bekal makan siang yang seimbang nutrisinya untuk si kecil bisa menjadi tantangan bagi…
Bagi pecinta drama Korea (drakor) film-film yang tayang di Netflix ini sudah wajib hukumnya untuk…
Majelis Lidah Berduri adalah band indie yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menggugah…
Daily Dose of Sunshine adalah drama yang menyoroti realita kesehatan mental. Drama ini menawarkan pandangan…