Lifestyle

Awas! Ini Bahaya Sering Memakai Pakaian Ketat

Celebrithink.com – Bagi sebagian orang, mungkin menggunakan pakaian ketat menjadi kesenangan tersendiri. Pasalnya, hal itu dianggap sebagai bagian dari mengikuti tren tertentu. Nyatanya, terlalu sering mengenakan pakaian ketat dalam jangka panjang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Melansir laman sehatQ, berikut ini kondisi yang dapat terjadi bila Anda terlalu sering menggunakan pakaian ketat.

Pegal-pegal

Penggunaan pakaian yang ketat dapat menyebabkan nyeri otot pada punggung serta leher, terutama pakaian dalam seperti bra. Bra atau beha yang ketat juga berpotensi membentuk postur tubuh yang buruk, misalnya membungkuk. Tak hanya itu, tali bra yang mengikat terlalu kencang bisa memicu munculnya garis-garis lekukan pada bahu dan lingkar bawah payudara. Hal ini tentu akan mengganggu penampilan dan bisa menurunkan rasa percaya diri.

GERD (gastroesophageal reflux disease)

Penggunaan pakaian ketat pada area perut, baik kemeja, celana, maupun ikat pinggang, bisa saja memicu GERD. Kondisi ini lebih umum terjadi pada saat pengguna makan dalam jumlah banyak. GERD atau penyakit asam lambung naik adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan, yang umum ditandai dengan sensasi terbakar di dada (heartburn).

Gangguan saraf

Penggunaan pakaian ketat, seperti korset dan stoking, bisa saja menyebabkan gangguan pada saraf area paha atas atau bagian bawah perut. Salah satu contoh masalah yang bisa terjadi adalah meralgia paresthetica, yakni iritasi saraf pada area paha. Kondisi ini bisa memicu paha terasa nyeri seperti terbakar, atau sakit saat disentuh.

Gangguan aliran darah

Selain berpotensi memicu gangguan saraf, penggunaan stoking ataupun celana ketat juga bisa menghambat aliran darah di area paha. Pasalnya, otot paha mendapatkan tekanan berlebih sehingga aliran darahnya tersendat. Kondisi ini bisa menyebabkan area paha mati rasa.

Infeksi jamur

Memakai celana dalam yang ketat dapat meningkatkan temperatur sekaligus kelembapan pada area kemaluan. Akibatnya, organisme seperti bakteri dan jamur lebih mudah berkembang biak.

Gangguan kesuburan

Pria yang sering menggunakan celana dalam atau celana ketat disebut dapat memiliki jumlah sperma lebih sedikit. Penyataan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, namun secara teori, hal tersebut mungkin saja terjadi. Sebab, testis (buah zakar) peka terhadap temperatur. Tempatur tinggi yang dapat terjadi akibat penggunaan celana ketat, bisa mengganggu proses pembentukan sperma.

Tov

Recent Posts

Sarwendah Minta Klarifikasi Langsung pada PN Jaksel Soal Gugatan ke Ruben Onsu

Sarwendah Tan, merasa terganggu dengan pemberitaan yang berkembang, memutuskan untuk mengambil langkah tegas. Setelah menunjuk…

1 hour ago

Gugatan Cerai pada Teruku Ryan Dikabulkan, Ria Ricis Resmi Jadi Janda

Majelis Hakim Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan memberikan putusan yang mengabulkan gugatan cerai yang diajukan…

3 hours ago

Supri FX Sajikan Kisah Cinta dengan Sang Istri dalam Lagu Tetap Dalam Pelukanku

Selain sukses dalam mengorbitkan bakat-bakat baru melaluiDidi Music Records, Supri FX juga mengeksplorasi…

4 hours ago

Ini Pentingnya Kualitas Tidur, Jadi Kunci untuk Kesehatan dan Kesejahteraan

Kualitas tidur yang baik adalah salah satu elemen utama dari gaya hidup sehat. Tidur yang…

5 hours ago

Kacamata Keren untuk Aktivitas Outdoor, Pilihan Terbaik untuk Melindungi Mata dan Tampil Stylish

Aktivitas outdoor tidak hanya menyenangkan tapi juga memerlukan perlindungan mata yang tepat. Ketika kamu berada…

6 hours ago

7 Menu Snack yang Cocok Dihidangkan di Coffee Shop

Coffee shop bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi yang lezat, tetapi juga tempat yang…

7 hours ago