Kartika Putri dan Richard Lee Akhirnya Bertemu Saat Mediasi

Pihak kepolisian kembali melakukan mediasi antara Kartika Putri dan dr Richard Lee yang sebelumnya sempat gagal. Kasus tersebut adalah laporan dari Kartika Putri pada dr Richard Lee terkait pencemaran nama baik. Sebelum kasus berlanjut, peraturan polisi yang baru bahwa terlapor dan pelapor harus terlebih dahulu dilakukan mediasi.

Didampingi kuasa hukumnya, Brian Praneda, wanita yang akrab disapa Karput itu datang terlebih dahulu. Tak lama berselang, barulah Richard Lee datang dan langsung masuk menggunakan jaket baseball dan kacamata hitam.

Sesaat sebelum masuk ke ruang mediasi, Karput menegaskan kalau dia tak pernah meminta damai atas laporannya itu. Dia hanya mengikuti peraturan untuk dilakukan mediasi terlebih dahulu sebelum kasus dilanjutkan.

“Hari ini memenuhi undangan dari pihak polisi penyidik ya bukan aku minta damai ya tapi memenuhi panggilan penyidik dan saya menghormati makanya hadir. Jadi hati-hati penggringan opini yang bilang aku minta damai,” ucap Karput di Polda Metro Jaya, Jumat, (23/4).

Memang, jadwal mediasi ini terjadi untuk yang keempat kalinya karena sebelum-sebelumnya gagal dilaksanakan. Menurut wanita berusia 30 tahun itu, mediasi kali ini adalah gagasan dari Richard Lee sendiri.

“Justru yang minta hari ini pihak sana lagi kalo dia gak dateng lagi udah jelas berarti,” katanya.

Sementara, Richard Lee membantah kalau dirinya yang meminta dilakukan mediasi kali ini. Kalaupun pekan kemarin tak hadir, hal tersebut lantaran Kartika Putri yang belum menyelesaikan masa karantina COVID-19.

“Kan saya sudah cerita Kartika Putri belum selesai karantina dan anak saya baru selesai operasi,” tutup Richard Lee.

Seperti diberitakan, kasus tersebut bermula ketika dr. Richard Lee yang selama ini dikenal sebagai dokter kecantikan mengungkap produk-produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kartika Putri yang sempat memberikan review dari salah satu produk yang ada dalam daftar berbahaya itu tidak terima dengan pernyataan dari dr. Richard Lee. Kemudian sang dokter pun dilaporkan ke pihak kepolisian dengan dugaan pencemaran nama baik.