Edukasi

7 Langkah Ampuh untuk menjadi Pendengar yang Terbaik

Tidak ada orang yang terlahir untuk mengetahui cara berkomunikasi dengan baik. Anda bisa terus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dengan terus belajar. Misalnya memahami pasangan anda membutuhkan pengetahuan bagaimana menjadi pendengar yang baik. Untuk benar-benar bisa mendengarkan orang lain. Pasangan disarankan untuk saling mendengarkan keluhan satu sama lain tanpa merasa diserang.

Ketika sesuatu yang anda katakan (atau tidak katakan) menyakiti perasaan pasangan Anda, ada dorongan kuat untuk menyela dengan, “Itu bukan niat saya. anda salah paham,” bahkan sebelum pasangan anda selesai berbicara. Sayangnya, ketika pendengar bereaksi terhadap apa yang dikatakan oleh pasangan sebelum pembicaraan selesai dan menjelaskan maksudnya secara lengkap, maka kedua pasangan ini akan terus terjadi salah paham dan ini dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan dan rusaknya hubungan.

Bagi kebanyakan dari kita, mendengarkan tanpa bersikap defensif adalah salah satu keterampilan komunikasi yang paling sulit dikuasai. Meskipun penting bagi pembicara untuk mengeluh tanpa menyalahkan dan menyatakan kebutuhan positif untuk mencegah pendengar membanjiri atau merespons secara defensif, penting juga bagi pendengar untuk belajar menenangkan diri.

Cara Menjadi Pendengar yang Baik Dalam 7 Langkah Ampuh:

1. Tuliskan apa yang pasangan anda katakan dan segala sikap defensif yang anda rasakan.

Dr Gottman menyarankan menggunakan buku catatan untuk menuliskan semua yang dikatakan pasangan anda, yang sangat membantu ketika anda merasa defensif. Ini juga membantu nda mengingat apa yang diucapkan ketika anda merenungkan kembali apa yang anda dengar atau giliran anda untuk berbicara. Ingatkan diri anda bahwa anda mendengarkan pasangan anda karena anda peduli dengan rasa sakitnya.

2. Perhatikan cinta dan rasa hormat.

Selama percakapan yang sulit, akan sangat membantu jika anda berfokus pada kasih sayang dan rasa hormat terhadap pasangan. Ingat kembali kenangan indah dan ingat cara pasangan anda menunjukkan cintanya. Bagaimana mereka mendukung anda dan membuat anda tertawa. Pikirkan tentang betapa kebahagiaan yang anda berikan satu sama lain lebih penting daripada konflik ini dan mengatasinya bersama-sama akan menghasilkan lebih banyak kebahagiaan.

3. Perlambat dan bernapas.

Memperlambat dan menarik napas dalam-dalam adalah cara yang bagus untuk menenangkan diri. Fokus pada relaksasi tubuh anda. Terkadang mencoret-coret bisa membantu, namun saat Anda melakukannya, jangan sampai tersesat dalam aktivitas atau berhenti mendengarkan. Dan jika pasangan anda melihat anda menenangkan diri, katakan saja, “Saya mencoba untuk tetap hadir saat saya mendengarkan, dan banyak hal akan terjadi pada saya, jadi saya mencoba menenangkan diri sehingga saya benar-benar dapat mendengarkan Anda.”

4. Pertahankan diri Anda sendiri.

Dr Schnarch menyarankan pasangan untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan diri mereka sendiri sebagai individu dengan belajar bagaimana mendengarkan, menenangkan diri, dan merangkul emosi mereka sendiri. Seringkali, karena anda menafsirkan apa yang mereka katakan dan memberikan makna pribadi pada pernyataan mereka. Mungkin kemarahannya membuat anda merasa dia akan meninggalkan anda.

5. Jangan menganggap remeh keluhan pasangan Anda.

Saya tahu ini kedengarannya mustahil, terutama jika keluhannya adalah tentang sesuatu yang anda lakukan atau tidak lakukan. Jadi tenangkan sikap defensif anda sehingga anda bisa selalu ada untuknya.

6. Mintalah penyusunan ulang.

Jika pasangan anda mengatakan sesuatu yang memicu, mintalah dia mengatakannya dengan cara yang berbeda. “Saya merasa defensif dengan apa yang anda katakan. Bisakah anda menyusun ulang keluhan anda sehingga saya dapat memahami kebutuhan anda dan mencari cara untuk memenuhinya?” hanyalah sebuah contoh.

7. Tekan tombol jeda.

Jika anda merasa kesulitan fokus sebagai pendengar, mintalah pasangan anda untuk berhenti sejenak dari percakapan. Ini adalah cara proaktif untuk menenangkan diri dan mencegah otak emosional anda meledak. Anda bisa berkata, “Aku mencoba mendengarkan, tapi aku mulai tersinggung. Bisakah kita istirahat dan mengulanginya dalam 20 menit? Perasaanmu penting bagiku dan aku ingin memastikan aku memahamimu.” Selama waktu ini, fokuslah pada hal-hal positif dalam hubungan anda dan lakukan sesuatu yang produktif. Saya lebih suka berjalan-jalan.

Zoomy Nur

Recent Posts

Mengungkap Rahasia Sukses di Dunia Hospitality, Seni Layanan dan Manajemen Perhotelan

Ilmu hospitality adalah disiplin yang berfokus pada seni layanan dan manajemen di sektor perhotelan dan…

11 hours ago

Kerja Hybrid Menjembatani Fleksibilitas dan Kolaborasi di Era Digital

Hai guys! Di era digital ini, dunia kerja terus berkembang dan beradaptasi dengan berbagai perubahan.…

11 hours ago

Aplikasi Terbaik untuk Membangun Kebiasaan Sehat untuk Menyehatkan Pikiran

Hal apa yang memotivasi anda untuk sehat mungkin berbeda dengan apa yang memotivasi orang lain.…

12 hours ago

Elephant Kind dari Musik Indie Pop Sederhana Menjadi Fenomena Musik Indonesia

Pernahkah kamu mendengar lagu "Better Days" atau "Akhirnya"? Jika ya, kamu pasti kenal dengan Elephant…

12 hours ago

Siapa yang Sebenarnya Anda Bicarakan Secara Online? Ini Penjelasan Teori Internet Mati

Pernahkah Anda merasa bahwa Anda tidak sedang berbicara dengan manusia secara online atau bahwa "orang"…

12 hours ago

Kekuatan Sambal dalam Masakan Khas Indonesia, Esensi Rasa Pedas yang Menggugah Selera

Sambal adalah salah satu komponen tak terpisahkan dari masakan Indonesia yang telah menjadi ciri khasnya.…

12 hours ago