Dalam dinamika sosial sehari-hari, menjadi seorang people pleaser sering kali dipandang sebagai sifat yang positif. Kamu senang membuat orang lain bahagia dan merasa diterima. Namun, terlalu sering mengutamakan keinginan orang lain di atas kebutuhanmu sendiri bisa memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesejahteraan emosionalmu. Mari kita eksplorasi mengapa pola perilaku ini bisa berbahaya.
Sebagai seorang people pleaser, kamu cenderung merasa puas ketika orang lain merasa senang atau puas denganmu. Ini bisa berasal dari keinginan kuat untuk diterima, dihargai, atau bahkan mencari rasa validasi dari orang lain. Kamu mungkin merasa bahwa dengan menyenangkan orang lain, kamu dapat membangun hubungan yang lebih baik dan menghindari konflik.
Geni Faruk, dalam upaya klarifikasi atas pernyataannya mengenai Thariq Halilintar yang disebutnya telah memiliki gelar…
Lahir di Granollers, Spanyol, Marc Guiu seringkali disebut memiliki potensi besar sebagai seorang penyerang. Meski…
Komedian Pandji Pragiwaksono secara tegas mengkritik keputusan Partai Gerindra yang menunjuk Marshel Widianto sebagai calon…
Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) mengungkapkan bahwa tersangka korupsi timah, Harvey Moeis, tidak memiliki…
Kasus perebutan harta antara Gideon Tengker dan Rieta Amalia, mantan istri Gideon dan ayah Nagita…
Ayu Ting Ting dan Lettu Muhammad Fardana telah resmi berpisah sejak 22 Juni 2024. Kabar…