Pict by Pinterest
Delapan belas tahun yang lalu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diguncang gempa bumi dahsyat yang menjadi salah satu bencana alam paling merusak dalam sejarah Indonesia. Gempa tersebut terjadi pada hari Sabtu, 27 Mei 2006, tepat pukul 05:53:57 WIB. Berdasarkan Kalender Jawa, saat itu bertepatan dengan Sabtu Wage, 28 Bakda Mulud atau Rabiul Akhir 1939 Tahun Jawa.
Mengutip data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Jogja 2006 termasuk dalam daftar gempa paling signifikan dan merusak yang pernah terjadi di Indonesia. Pusat gempa berada di darat, tepatnya di Sesar Opak, dengan kekuatan mencapai 5,9 magnitudo dan kedalaman 33 kilometer.
Getaran gempa ini terasa sangat kuat, terutama di Bantul dan Klaten yang mencatat Skala MMI IX. Di Yogyakarta dan Sleman, gempa dirasakan dengan Skala MMI VII, sedangkan di Surakarta (Solo) getaran mencapai Skala MMI V. Bahkan, getaran gempa ini terasa hingga Salatiga dan Blitar dengan Skala MMI IV, serta di Surabaya dengan Skala MMI II. Yang mengejutkan, getaran gempa ini juga terasa sampai Denpasar, Bali.
Tragedi ini menelan ribuan korban jiwa dan mengakibatkan puluhan ribu orang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Berikut ini adalah data lengkap mengenai dampak gempa Jogja 2006 yang mencakup jumlah korban meninggal dunia, korban luka-luka, dan jumlah bangunan yang rusak:
Gempa Jogja 2006 bukan hanya meninggalkan kerusakan fisik yang begitu besar, tetapi juga mempengaruhi kehidupan ribuan orang yang harus kehilangan tempat tinggal dan orang-orang tercinta. Tragedi ini menjadi pengingat betapa dahsyatnya kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Bagi kamu yang mungkin belum mengalami atau mengetahui peristiwa ini, gempa Jogja 2006 adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Mengingatnya kembali, kita diingatkan akan pentingnya solidaritas dan bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Peristiwa ini juga memacu peningkatan dalam penanganan bencana di masa mendatang, agar kita lebih siap dan sigap ketika menghadapi bencana serupa.
Semoga kenangan ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menghadapi tantangan alam yang tak terduga.
Di era digital saat ini, hampir semua aspek kehidupan sudah menggunakan teknologi. Dari mencari informasi,…
Hei sobat Gen Z dan Milenial! Pernahkah kamu bingung dengan istilah meteran listrik dan token…
Ketika kita mendengar kata 'kelebihan sensorik', kita sering membayangkan seorang balita yang mencoba menerima terlalu…
Halo guys! Pernahkah kamu kepikiran buat jadi konten kreator hits di media sosial? Bikin konten…
Meditasi adalah praktik yang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesejahteraan fisik, emosional, dan mental seseorang.…
Jangan ungkapkan semua rahasia anda sekaligus. Kejujuran adalah kebajikan yang luar biasa dan merupakan bagian…