Celebrithink.com – Mungkin Anda pernah bertemu seseorang yang terlalu sering meminta maaf, bahkan untuk sesuatu yang bukan kesalahannya. Bisa jadi orang tersebut terkena sorry syndrome alias sindrom maaf. Lantas apa itu sindrom maaf?
Sorry syndrome adalah sebuah kecenderungan yang membuatmu merasa harus meminta maaf terus-menerus atas suatu hal yang bukan jadi kesalahanmu ataupun berada di luar kendali. Menurut penelitian di Psychological Science, wanita lebih mudah meminta maaf daripada pria sehingga mereka lebih rentan terkena sindrom maaf. Sementara pria cenderung memiliki gengsi yang lebih tinggi sehingga sulit minta maaf.
Terdapat sejumlah alasan kenapa meminta maaf terus-menerus meski tidak melakukan suatu kesalahan. Melansir laman klikdokter, simak penjelasan berikut ini.
Rasa tidak percaya diri bisa jadi penyebab seseorang terlalu sering meminta maaf. Sebab ketika menghadapi suatu permasalahan, orang tersebut cenderung mengucilkan diri sendiri sehingga menilai dirinya yang berbuat salah
Beberapa orang meminta maaf hanya untuk menghindari konflik. Mereka meyakini minta maaf bisa membuat posisi mereka lebih aman. Padahal minta maaf terlalu sering justru bisa memicu perasaan tertekan. Minta maaf demi menghindari konflik juga bisa menjadi tanda Anda punya trauma masa lalu yang belum terselesaikan.
Tidak sedikit orang percaya bahwa dirinya adalah akar penyebab dari semua hal buruk yang terjadi di sekitarnya. Kondisi ini bisa membuat Anda memiliki sorry syndrome. Pemahaman ini bisa dipicu oleh pengalaman pahit di masa kecil. Trauma ini dapat merampas identitas dan harga diri.
Memiliki pasangan yang terlihat sempurna, bisa membuat seseorang cenderung menyalahkan diri sendiri atas segala permasalahan yang dihadapi. Rendahnya rasa percaya diri membuatmu memiliki keyakinan yang buruk terhadap diri sendiri.
Tak jarang, kondisi ini disebabkan pasangan yang manipulatif. Orang manipulatif memiliki 1001 cara untuk membuat seseorang merasa bersalah.
Mengungkapkan permintaan maaf untuk membuat orang lain merasa bahagia bisa jadi penyebab terkena sindrom maaf. Alih-alih meningkatkan harga diri, justru hanya memilih untuk selalu berusaha menyenangkan orang lain.
Perasaan serba sungkan alias tidak nyaman bisa membuat ANda merasa perlu untuk selalu minta maaf, padahal tidak salah. Ini ada kaitannya dengan self esteem alias penilaian terhadap diri sendiri yang rendah. Tanpa disadari, sorry syndrome tumbuh ketika Anda tidak bisa melihat nilai dalam diri sendiri.
Jika Anda sering meminta maaf untuk hal-hal yang bukan menjadi kesalahanmu, mungkin Anda melakukannya karena tidak ingin ditinggalkan orang-orang di sekitar. Pemicunya bisa karena waktu kecil Anda tidak bisa mengandalkan orang tua saat sedang membutuhkan peran mereka.
Kurangnya kemampuan menilai situasi sosial bisa mendorong seseorang terlalu sering meminta maaf. Sebab, saat dihadapkan masalah yang ada, ia merasa dirinya yang salah. Padahal, bisa saja kesalahan tersebut ada di pihak lain.
Celebrithink.com - Semakin berkembangnya usia, munculnya uban menjadi salah satu tanda alami penuaan. Namun, apa…
Kawah Ijen, sebuah keajaiban alam yang memikat, menawarkan lebih dari sekadar pemandangan dramatisnya. Tersembunyi di…
Sembelit adalah kondisi yang umum terjadi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar…
Kawah Ijen, sebuah tujuan wisata alam yang megah di Indonesia, menawarkan lebih dari sekadar panorama…
Ketika kamu memasuki kawasan Kawah Ijen, kamu dihadapkan pada keajaiban alam yang memukau. Dengan lereng…
Siti Badriah, yang dikenal dengan panggilan Sibad, tidak hanya menjadi istri Krisjiana Baharudin, tetapi juga…