Kenali Ciri-Ciri Orang Jujur yang Ada di Sekitar Anda

Celebrithink.com – Setiap orang pasti benci dibohongi. Alih-alih hampir semua orang tentunya pernah berbohong, tidak mudah mengubah karakter seorang pembohong untuk menjadi jujur. Namun, kita bisa belajar untuk menghindari ucapan-ucapan bohong yang terus dilontarkan lawan bicara.

Jadi, sebenarnya kriteria apa yang membuat seseorang bisa dikatakan jujur? Melansir laman sehatQ, simak penjelasannya berikut ini.

Tidak merasa harus menyenangkan semua orang

Orang yang suka berbohong adalah orang hipokrit dan semata-mata untuk menyenangkan orang lain, seperti pasangan, orangtua, atau teman dan sahabat. Sementara orang yang jujur biasanya tidak akan melakukan itu.

Mereka tidak akan berpura-pura ramah pada orang yang tidak disukai. Mereka juga tidak akan memoles fakta-fakta tertentu hanya untuk menyenangkan orang lain, seperti orangtua atau atasan di tempat bekerja. Bagi orang jujur, apa yang dirasakan, itulah yang ditunjukkan.

Tidak suka basa-basi

Budaya basa-basi masih kental hadir di masyarakat Indonesia. Namun orang jujur akan melewati hal ini. Mereka tidak akan membuang banyak waktu untuk berbicara dan basa-basi dengan orang-orang yang tidak mereka senangi atau tidak memiliki pemikiran yang serupa.

Tidak membohongi diri sendiri

Salah satu ciri-ciri orang jujur sudah pasti tidak berbohong ke orang lain. Terlebih berbohong pada diri sendiri. Bagi orang jujur, berbohong pada diri sendiri, rasanya seperti menjembatani ego supaya bisa merasa lebih baik, padahal sebenarnya, keadaan sedang tidak baik-baik saja.

Mempunyai kepribadian dan pikiran yang tenang

Berbohong memang mudah dilakukan, tapi sulit dipertahankan. Orang yang suka berbohong, sebenarnya memiliki beban pikiran yang berat, karena selalu mencari cara untuk menutupi ketidakjujurannya. Sementara orang yang jujur tidak memiliki beban tersebut. Menurut penelitian, orang jujur lebih bisa merasa bahagia dalam hidupnya.

Memahami cara membangun hubungan yang berarti

Orang-orang yang jujur sangat merasa tidak nyaman dengan kebohongan. Sehingga, saat memutuskan untuk menjalin suatu hubungan, mereka akan mendasarinya dengan kepercayaan. Mereka juga akan berharap, orang-orang di sekitarnya melakukan hal yang sama