Jirayut Afisan mengaku ada oknum nitizen di media sosial yang menyuruhnya untuk segera meninggalkan Indonesia.
“Komentarnya lebih ke ngusir. Kayak, ‘ngapain lu disini? Pulang aja ke kampung lu. Lu disini engga diterima’,” ucap Jirayut saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Namun, lelaki kelahiran 24 Februari 2001 itu tak terlalu memasukan hati komentar yang dibacanya itu. Hal tersebut karena tak sedikit yang mendukung karirnya.
“Yah cuma lu doang yang gak nerima, cuma ada jutaan orang lain nerima. Ya aku gak peduliin yang gak nerima dia doang,” kata Jirayut.
Jika melihat komentar pedas, Jirayut memilih diam tak menanggapinya. Kecuali komentar yang mengandung kritik dan saran, baru bakalan di respon.
“Banyak banget komentar ya. Gak bisa maksa orang suka sama aku. Ya itu hak mereka. Kecuali kalau sudah ngatur aku bodo amat. Kalau kita gak respon mereka akan hilang sendiri lah,” pungkasnya.
Urban legend telah lama menjadi bagian dari warisan budaya manusia. Dari cerita seram hingga kisah-kisah…
Siapa yang nggak suka sambal bajak? Sambal yang satu ini emang juara banget dalam memberikan…
Sego jagung, atau nasi jagung, adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah…
Kota Solo, atau yang dikenal juga sebagai Surakarta, bukan hanya sebuah kota bersejarah yang kaya…
Konsep tentang wanita idaman seringkali subjektif dan beragam tergantung pada preferensi individu. Namun, ada beberapa…
Urban legend, dengan segala keanehan dan ketakutan yang melingkupinya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari…