Celebrithink.com – Tak dapat dipungkiri, makanan dalam kemasan sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang. Makanan ringan termasuk golongan yang juga disebut ultra-processed food atau highly processed food. Biasanyak, makanan jenis ini telah melewati serangkaian proses dengan penambahan garam, gula, dan lemak, serta zat aditif atau bahan tambahan pangan.
Namun, tetap saja jenis makanan ini tidak mampu menggantikan kebaikan zat gizi alami dari makanan segar atau olahan minimal. Selain itu, Anda perlu mewaspadai adanya bahaya makanan ringan dalam kemasan seperti berikut ini. Melansir laman hellosehat, berikut ulasannya.
Makanan ringan umumnya memiliki cita rasa yang lezat. Jenis makanan ini juga dirancang secara khusus dalam kemasan kecil agar konsumen tertarik membeli lebih banyak. Kebiasaan ini pulalah yang membuat Anda akan makan secara berlebihan. Akibatnya, bahaya konsumsi makanan ringan berlebihan salah satunya menyebabkan obesitas.
Kandungan dalam makanan kemasan dapat membuat Anda makan lebih banyak dari yang tubuh butuhkan. Setidaknya, makanan jenis ini menyumbang sekitar 57,9% asupan kalori harian, di mana 89,7% di antaranya berasal dari gula tambahan.
Berbagai bahan tambahan pangan sering ditambahkan ke dalam makanan kemasan, seperti pengawet, pewarna, pemberi tekstur, penguat rasa, hingga pemanis buatan. Konsumsi salah satu jenis pemanis buatan, yakni sirup jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup/HFCS), berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes.
Bahaya makanan ringan juga berasal dari kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi. Kelebihan asupan garam dapat meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, konsumsi gula dan lemak berlebih dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal inilah yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Para peneliti dari University of Navarra melakukan pengujian skala besar yang melibatkan 19.899 orang dewasa dengan usia rata-rata 38 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan yang lebih tinggi dari 4 porsi per hari dikaitkan dengan 65% peningkatan risiko semua penyebab kematian.
Bahan kimia pada kemasan makanan juga dapat membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Sebuah studi dalam Journal of Epidemiology and Community Health (2013) menemukan bahwa bahan kimia berbahaya pada kemasan bisa larut pada makanan dan masuk ke dalam tubuh.
Bahan kimia tersebut, seperti formaldehida dalam botol plastik yang bisa menyebabkan kanker, bisphenol A (BPA) yang terkandung dalam kaleng makanan atau minuman, tributyltin, triclosan, dan phthalates. Umumnya kandungan bahan kimia tersebut jumlahnya akan sangat sedikit dan masih dalam batas aman.
Namun, paparan jangka panjang bisa menyebabkan penumpukan dalam tubuh yang membahayakan kesehatan, terutama saat menyebabkan gangguan hormon.
Kamu suka bermain game ? tapi semakin lama kamu bermain akan semakin kecanduan dan tidak…
Lalapan telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari hidangan Indonesia. Kaya akan ragam rasa, tekstur,…
Siapa yang bisa menolak kelezatan nasi bakar? Dan bagaimana jika kita tambahkan sentuhan ayam suwir…
Sebagai seorang Makeup Artist (MUA), memiliki perlengkapan yang tepat adalah kunci untuk memberikan hasil yang…
Daun cabai sering kali dianggap sebagai bumbu dapur yang hanya menambahkan rasa pedas pada masakan.…
Pernahkah kamu mendengar tentang clarified butter? Atau mungkin kamu sudah familiar dengan istilah ghee? Ya,…