Celebrithink.com – Perayaan tahun baru Imlek bukan hanya tentang pesta-pora dengan gemerlap kembang api yang menyala. Lebih dari itu, tahun baru Cina justru sarat akan tradisi yang sudah ada sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu.
Perayaan Imlek sendiri mulai dikenal sejak jaman Dinasti Xia, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia, yang dibawa para perantau asal Tiongkok. Kata Imlek (Im=bulan, Lek=penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau Bahasa Mandarin-nya Yin Li yang berarti kalender bulan (Lunar Newyear).
Di samping menjalankan tradisi yang diyakini akan mendatangkan keberuntungan, warga Tionghoa juga menghindari beberapa hal, yang dianggap tabu dan bisa mendatangkan nasib sial. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan.
Meski dalam kondisi sakit, warga Tionghoa pantang menginjakkan kakinya ke rumah sakit atau minum obat, hingga perayaan Imlek selesai. Jika dilanggar, diyakini menjadi pertanda akan sakit sepanjang tahun. Bahkan di beberapa tempat di Cina, orang-orang akan menghancurkan tempat obat mereka, dan dipercaya dapat mengusir penyakit.
Menyapu atau membersihkan rumah diartikan dengan membuang keluar kemakmuran dan keberuntungan. Oleh karena itu, warga Tionghoa akan membersihkan rumahnya sebelum Imlek. Sebab, mereka dilarang menyapu atau membersihkan rumah di hari Imlek.
Bahkan, semua alat pembersih rumah pun harus disingkirkan dan disembunyikan sebelum malam Tahun Baru, atas dasar kepercayaan bahwa keberadaannya di dalam rumah bisa mengurangi keberuntungan seseorang.
Pantangan lainnya adalah tidak boleh mencuci baju di hari Imlek. Pasalnya, hari pertama dan kedua Imlek merupakan ulang tahun “Shuishen”, yakni dewa air. Sehingga dalam kepercayaan warga Tionghoa, membuang-buang air dikhawatirkan akan menyinggung dewa air.
Sementara rambut tidak boleh dicuci pada hari pertama tahun baru Imlek. Dalam Bahasa Mandari, rambut memiliki pengucapan yang serupa dengan kata Fā, yang berarti menjadi kaya. Sehingga keramas di hari pertama Imlek dianggap membuang uang di masa depan.
Hitam dan putih diasosiasikan dengan perasaan duka. Bahkan mengenaka pakaian berwarna putih dan hitam diyakini akan mengundang nasib buruk seperti kematian anggota keluarga. Inilah yang menjadi alasan warna merah mendominasi hari Imlek. Pasalnya, merah dipercaya sebagai warna keberuntungan.
Uang menjadi hal penting untuk memenuhi kebutuhan hidup. Meski dalam kondisi sulit, meminjam atau memberi pinjaman uang merupakan hal yang tabu dilakukan di hari Imlek. Sebab, aktivitas itu dipercaya akan menghilangkan keberuntungan, baik bagi peminjam maupun yang meminjamkan. Menurut kepercayaan, memperbolehkan orang lain meminjam atau meminta uang juga diasosiasikan dengan kehilangan atau direbutnya harta dan rezeki oleh orang lain.
Dulu di China, orang-orang yang kurang mampu hanya bisa mengkonsumsi bubur untuk makanan mereka. Sehingga menyantapnya di saat Imlek bisa membawa pengaruh buruk terhadap perekonimia di masa depan.
Ketika tiba waktu camilan, anak-anak sering kali membutuhkan variasi yang menarik untuk memuaskan selera mereka.…
Makan siang di kantor seringkali menjadi momen yang dinanti-nantikan, tetapi mencari opsi makanan yang sehat,…
Olahraga bukan hanya tentang latihan fisik, tetapi juga tentang kesenangan, tantangan, dan kesehatan secara keseluruhan.…
Celebrithinik.com - Bau badan yang tidak sedap seringkali menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak orang,…
Bagi solo traveller, menggunakan transportasi umum adalah cara yang umum dan efisien untuk menjelajahi tempat…
Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. Namun, bagi banyak orang,…